Merajut Eksitensi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus

 

Merajut  Eksitensi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus

Organisasi mahasiswa ekstra kampus merupakan organisasi dengan dilatarbelakangi mahasiswa dan diluar wewenang kampus. Pada orde baru pemerintah menerapkan kebijakan sistem NKK/BKK (Normalisasi kehidupan kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) didalam seluruh kehidupan kampus Indonesia, karena pada saat itu dianggap berbahaya oleh pemerintah demikian organisasi mahasiwa ekstra kampus bukan hanya pada sebatas organisasi namun pada perjalananya bergerak berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian yang mana esensi sejatinya kaum intelektual. Secara history organisasi mahasiswa ekstra kampus khususnya kelompok cipayung adalah beberapa organisasi yang memiliki semangat militansi dan berperan dalam sejarah Indonesia, bukan pada gerakan politik tetapi gerakan moral dengan berpegang pada idealisme memperjuangkan hak-hak social dan mengawal kebijakan pemerintah Indonesia.                                     

Apa yang terjadi pada organisasi mahasiswa ekstra kampus hari ini ?

        Sampai pada saat ini organisasi mahasiswa ekstra kampus masih berdiri dan menjalankan roda-roda organisasi, akan tetapi ditengah zaman berkembang serta adanya kebijakan sistem pemerintahPermen 55/2018 Terbit, Organisasi mahasiswa ekstra kampus Kembali Legal, hal tersebut guna memajukan pendidikan khususnya pada lingkup perguruan tinggi, pada kenyatannya tidak seperti yang apa diharapkan. karena orientasi mahasiwa bukan lagi memaknai secara nilai-nilai sejatinya mahsiswa yang menumbuhkan kepekaan dan kesadaran sosial. Banyak terjadi ketimpangan pada prosesnya dan semakin membuat lunturnya minat mahasiswa terhadap organisasi. Hal demikian perlahan sistem yang dibangun demi mematikan pergerakan mahasiswa dan yang artinya “ bukan lagi terbangun mindset esensi mahasiswa yang tau dasar tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Peranan Mahasiswa Sejatinya seprti apa” .

Lantas seperti apa eksitensi organisasi mahasiswa ekstra kampus hari ini ?

Fenomena ini hampir dialami setiap kampus seluruh Indonesia dan termasuk organisasi mahasiswa ekstra kampus, Ketidaktertarikan mahasiswa hari ini untuk aktif dalam dunia pergerakan membuat tantangan besar ditengah zaman hari ini berkembang, yang artinya perlu adanya nilai tawar dan semangat militansi dalam menarik minat mahasiwa terhadap organisasi-organisasi khususnya ekstra kampus melalui pembaharuan system yang seturut kebutuhan zaman.                                                             

Dengan gejolak tantangan yang dihadapi, perlu diketahui bersama sejarah mencatat banyak lahirnya tokoh-tokoh nasional yang menduduki posisi penting dipemerintahan. Artinya seperti organisasi kelompok cipayung khususnya yakni ( PMII, GMNI, PMKRI, HMI, GMKI ) mencatat bahwa organisasi ini secara sentris dan sejarahnya turut andil dalam perpolitikan Indonesia dan juga mengawal kebijakan serta secara sosialis memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia, satu contoh menghasilkan reformasi setelah orde baru.

Apakah Anda memiliki ide lebih lanjut atau langkah konkret yang dapat diambil untuk memperkuat eksistensi organisasi mahasiswa ekstra kampus?

Sudah saatnya organisasi mahasiwa perlu bersinergi terhadap pemerintah dalam mengebolarasi kebijakan sistem yang dibagun pemerintah yang artinya bias saja contoh sederhana yang dilakukan perlunya sumbangsih secara pemikiran dan kolektif kolegial para stakeholder yang ada untuk menjawab tantangan ini serta organiasi mahasiwa ekstra kampus kedepannya memiliki nilai tawar, maka dari itu terciptanya wahana dan sarana hinga problema dilematis ini tidak menjadi penghambat berjalannya kehidupan organisasi kedepan di tengah era zaman yang harus mampu beradaptsi disetiap lini.

Kendati demikian kehidupan mahasiwa sudah seharusnya bebas berekspresi dilingkup kampus atau yang kerap kali di sebut sebagai laboratorium yang artinya, banyak tipikal mahasiswa yang memiliki cita-cita berbeda dalam membangun bangsa ini, akan tetapi disini lah ruang-ruang bebas tersebut tercipta tanpa adanya pembatasan yang mengekang dan mengkotomi pikiran mahasiwa yang menjadi apatis. Untuk itulah mengapa seharusnya demikian hadir dan mendapat legalisasi organisasi ekstra kampus oleh perguruan tinggi juga bisa menjadi langkah yang penting untuk memperkuat eksistensinya.